Selasa, 16 November 2010

Day 16

Tahun-tahun belakangan ini aku sukar menjalin hubungan, baik pertemanan apalagi pacaran, sudah semakin kosong aja setiap kali mencoba dan akhirnya gagal. Mungkin aku tergolong orang yang cepat putus asa tapi semua yang ku lakukan semata-mata hanya untuk memprotek diriku sendiri untuk tidak terluka dan kecewa lagi dalam persahabatan juga ikatan...
Mungkin bisa juga dibilang trauma dengan semua yang telah terjadi, masa-masa sulit itu kulalui sendiri tanpa seseorang yang dulu pernah ada, yang dulu pernah bilang selalu care padaku, yang dulu selalu bilang ingin selalu ada untukku, hhhmmmm.... akhirnya hatiku lelah dan sekarang aku menikmati kesendirianku tanpa teman yang berarti, tanpa pacar yang ingin kunanti.
Aku menjalani semuanya sendiri, hanya beberapa teman saja. Aku berpikir untuk mempertahankan beberapa teman yang aku punya sekarang, Sering kembali kemasa lalu untuk menanyakan kabar, sebenarnya apa yang terjadi padaku, kenapa aku tak begitu menikmati hidup seperti dulu, seperti dulu yang teman-temanku selalu bilang aku orang yang ceria...
Apa karna faktor semakin tua y????
aku menjadi orang yang begitu berhati-hati dalam semua hal, menjadi lebih sentimentil.
yang paling parah, aku jadi begitu pelupa apalagi dengan beberapa kejadian atau hal yang paling baru terjadi, aku jadi suka tiba-tiba marah, apa perlu konsultasi ke psikiater????
wuaaahhhhh.... gak deh, udah terlalu krisis kepercayaan neh...

Yang kulakukan saat ini adalah bagaimana caranya menyelesaikan kuliahku dengan baik, aku menjalani semuanya sebagai proses hidup aja, bukan berarti merasa paling bener tapi memang pelajaran dari yang terjadi padaku dan dari pengalaman orang lain jadi seimbang.
Dan aku menunggu untuk siapa saja yang bisa menerima kekuranganku...

Senin, 15 November 2010

Day 13 part 3

Inilah buktinya Kuasa-Mu, hanya dalam hitungan hari saja membuatku terapi kaget yang luar biasa, mereka2 yang kau ambil membuatku lebih yakin bahwa semua memang tiba pada waktunya...
Ketakterkiraanku menjawab satu pertanyaan tentang bagian umur yang telah ALLAH tentukan pada setiap manusianya, sekuasa apapun seorang manusia ketika hidup pun tak mampu menghidupkan yang sudah tiada.
Semua begitu jadi rahasia-Nya, saat ini untuk berbicarapun aku tak sanggup...




One of these days you'll be under the covers
You'll be under the table and you'll realize
That all of your days are numbered, all of them one to one hundred
All of them millions, all of them trillions
So what are you gonna do with them all?
You can not trade them in for more, no..

Take every moment, you know that you own them
It's all you can do, use what's been given to you
Gimme a reason to fight the feeling
That there's nothing here for me
'Cause none of it's easy, I know it wasn't meant to be
I know it's all up to me, it's all up to me

So what am I gonna do with my time?
I'll take every moment, I know that I own them
It's all up to you to do whatever you choose
Live like you're dying and never stop trying
It's all you can do, use what's been given to you

All of the moments you didn't notice gone in the blink of an eye
And all of the feelings you can't help feeling no matter how you try
Take every moment, you know that you own them
It's all up to you to do whatever you choose
Live like you're dying and never stop trying
It's all you can do, use what's been given to you

Live like you're dying and never stop trying
It's all up to you, use what's been given to you...

Sabtu, 13 November 2010

Day 13 part 2

Karna aku cuma punya sedikit harga cinta dalam kantung rasamu yang kaupun tak pernah tau seberapa nilai jualny kembali.
Tak tau harus dengan sketsa seperti apa perih ini kulukis, apa perlu kulukis juga dipagi saat matamu trbuka dengan kuas2 potongan harapanku, digurat dengan tiap tetes sakit hati yang hitam untuk menjadikan lukisan itu lebih berwarna dalam merah. Aku masih tak beranjak didepanmu. Mungkin harus lebih banyak permainan.

Kapan airmata “dia_” itu menjadi sebuah pelajaran akan arti juga harga mati sebuah kesetiaan ketika airmataku tak terbayar.
Dengan ending ku ayun senja kepelukan, membentangkan lautan dalam tangkup penyesalan. Aku masih berharap adanya pagi yang memberi kejutan2 kecil untuk membantuku menyusun teka-teki ini, teka-teki yang mudah untuk dilihat, indah untuk di pamerankan di galery egomu tapi sulit untuk mencari dimana kata kuncinya. Dalam diam ku alunkan nada2 seru yang tak sempat menjadi sair lagu apalagi sebuah nyanyian, cuma mungkin kau bisa membawakan di teater milikmu, dengan alunan orkestra dan distorsi sakit hatiku.
Kau tak benar2 menyanyikannya dengan baik, bait2 nya dimana?? Yg untuk orang lain terdengar begitu mengalun sendu di antara peraduan airmatamu.

Aduh!!! Aku lupa menghitung laju tempuh yang tak tertuju, tapi, aku pergi untuk menuju apa!!?????
Mereka selalu bilang perbedaan itu tak pernah ada, tanpa mereka sadari sebelum membuka mata pun perbedaan itu sudah tercipta dan dengan jelas hidup diantara aku, kalian dan mereka. Ku lanjutkan langkah dengan bertopangkan badai, rindu sebuah kebebasan yang memberi rasa hampa tanpa iming2 harapan munafik yg tak perah ada, setidaknya aku menikmati itu. Tak pernah ada senyuman akan sebuah harga kebanggaan dilabel harga diriku, apa harus bikin promo obral rasa, cinta dan kasih sayang????? Atau mungkin big sale???????

Ada satu yang harus ku bayar mahal untuk menciptakan sebuah rasa itu, penyesalanpun tak pernah cukup untuk kembali menggali hasrat yang sudah mati. Aku merasa nyaman ketika kita bersama kehilangan etika, karna kita bisa saling memahami saat pilu menghinggapi dinding hati kita,  tapi aku yakin juga kita bisa membangunkan senja dalam tidur panjangnya yang setia menanti ciuman pelepas  kutukan dari sang mentari yang selalu memberi warna pada harinya.
Aku masih menunggu kok, tak pernah tau kapan, kapan, kapan, dan kapan kau menerima semuanya dengan apa adanya. Semua serba sangat sederhana.
Seolah semua celah teerhambat karena masa lalu yang tak kunjung mati, yang akhirnya mungkin bisa jadi biasa, memang teman terbaik itu ketika kita merasakan ketenangan tapi akupun tak hanya bisa menahan sebuah rasa tenang itu untuk menetap dan terus tinggal ketika waktu harus terus laju dengan keterpaksaan, terpaksa meninggalkanku untuk berkabung lagi, terpaksa tega buatku yang harus bisa ikut melaju walau tertatih sekalipun, karna waktu yang terus berjalan juga memaksa kita merubah luka jadi tawa. Waktu itu tak pernah berhenti kecuali keadaan yang terjadi memang mengharuskan untuk berhenti, atau mati.

Day 13 part 1

Hingga hati seluruhnya lupa dengan cara mensyukuri hidup, apa yg terlaksana ketika jiwa tak lagi mengharapkan yang terharap?????
Semua terlanjur mengalun pasti dalam luka, indahpun tak menghampiri ketika tau ada yang lebih membahagiakan daripada rasa dibuang.. Benci????.... sudah tak mampu untuk menari dalam diam.


Sampai saat dimana hendak tumbuh dia pun mati lebih awal dalam angan.
Tak ada bait yang lebih baik dari sendiri untuk menikmati kosong..sepi..
Rasaku bukan untuk dibunuh dengan materimu, aq patut untuk mendapatkan rasa itu!!!! Tentang rasa yang jauh dari anganku, rasa yang begitu mendasar untuk mengecap arti penting sebuah langkah walau harus merangkak. Dalam ketidakbatasan menjangkau dunia aq juga mencoba menggali sisa2 harapan untuk kembali putih didunia baru yang tak pernah kau bangun untukku.
Aq tau batas dimana artiku dalam tiap lembar dongeng yang diciptakan tanpa hati yang tercipta.. apa harus ada kebencian untuk mengembalikan mentari itu? Walau tak pernah tau sehangat apa tapi mentari itu selalu memberikan warna cerah di sepanjang hari.

Lelahku tak terkecap lagi, saat ku tau tak ada bentuk indah lainnya selain rasa dari kalian, aq mungkin juga naif berharap dalam kubangan masa depan yang ku bangun dalam mimpi ditiap upayaku, aku pantas untuk merasakan itu walau dengan setengah hargamu. Aku membosankan????...
Should i hate u?????


Tapi aku juga terbatas dengan “nothing” yg sangat aku punya. Pelarian saja tak pernah cukup, sekuat apa terbendung luka itu pasti menyiksa ditiap detikku, seperti menelan pedang dalam sekaratku.  Serba keterlaluan!!!.. terlalu berharap untuk jadi yang baik untuk kalian, terlalu memikirkan bahwa semua akan baik2 saja, terlalu bersemangat hasratku membangun puri2 kebahagiaan itu, terlalu lama.
Apa cinta itu buatmu??!! Apa semua harga dari materimu itu cinta??? Bahkan yang ku tau mendapatkan materipun menggunakan perasaan untuk menyentuhnya dengan rasa puas, cara mencintai yang bagaimana yang kau punya untuk rasaku??!! Sampai saat dimana kujatuh tertusuk cintaku sendiri, aku masih ingin terus mencintai kalian dengan benciku. Kita impas, menemukan cara sendiri untuk sendiri, harus ku bayar dengan apa rasa munafik hati yang kau beli?!

Day 13

Bahkan aku tak ingat tanggal berapa kita mengakhiri ini, aku terbelakang untuk saat2 dimana kita tidak harus bersama.. Karna yang ku tau disetiap pilihan pasti ada pilihan lain yang dipilih untuk resikonya, ku pun gak tau kemana semua ini akan berlabuh setelah mengambang.
Kekosongan itu nyata walau terkadang aku membutuhkannya, tapi apa ku harus temukan yang kucari???
semua yang terjadi menciptakan arah yang tak terbatas, mungkin gak kehabisan cara jika hanya untuk kebahagiaan sendiri tapi, semuanya menjadi malas dan sangat malas untuk menerima (lagi).

Kamis, 11 November 2010

Belajar lebih mencintai diri sendiri (lagi)

Yang paling baik dari semua yang terbaik itu cuma diri kita sendiri, yang paling bisa jadi sahabat terbaikpun y cuma kita sendiri... walaupun kita makhluk sosial tapi tetap saja kembalinya ke diri sendiri... Karnanya aku mencintai diriku sendiri... :D

Walau sedikit agak terlambat aku tetap saja aku, aku berhak untuk memperbaiki diriku sendiri, sebenarnya aku gak percaya sama yang namanya sahabat setelah sekali terkhianati dan beberapa kali salah menilai calon sahabat...

Rasanya terkecoh dengan satu sikon yang paling menyebalkan sedunia, tapi setelah itu aku kembali berpikir kenapa mereka begitu tidak baik memperlakukan sikonnya? aku menemukan jawabannya... It's all fine..

aku bisa mencoba terima dengan background yang berbeda tapi apakah untuk menjadi seorang temanpun kita harus memilih??? jika seperti itu aku lebih suka sendiri tanpa teman & aku bisa buktikan aku bisa tanpa mereka yang tak bisa menerima kekurangan...

Suatu saat aku berpikir mereka picik & jahat sekali untuk ukuran sesama manusia, padahal untuk urusan religiusnya mereka bisa dikatakan jauh melampaui batas pengetahuanku, tapi kenapa jadi begitu ya????...

So what!.. aku berpikir fleksibel aja, selama bisa membantu saat mereka butuh y dibantu aja.. aku kan mencintai diriku sendiri :D

Rabu, 10 November 2010

Butuh ruang untuk lebih memahami sikon dunia luar, yang sampe sekarang tak kutemui sela kecocokannya pada pribadiku...
Tak sesusah ini dalam anganku pada awalnya, tapi semua memang realitanya bahwa kebutuhan sosial itu hanya ada disaat membutuhkan saja, setelah itu ya sudah... Gone...

Baruuuuuuu........

Yeeee..... akhirnya punya blog sendiriiii ^.^
padahal sebenarnya dah ketinggalan sekaleeeee xixixixi... gpp deh yg penting sekarang udah punya.. asikk.. asiiiiikkkk....